Satu masa 6 bulan dalam sejarah Belanda sekitar akhir tahun 1637 ketika harga umbi tulip melonjak ke tingkat yang sangat tidak masuk akal, harga satu umbi sama dengan 10 kali gaji setahun pekerja terampil. Ini disebabkan karena pengenalan baru bunga itu ke negara yang tidak memiliki bunga lokal yang serupa dan sehingga dianggap sebagai barang mewah. Saat permintaan dan harga untuk umbi itu meningkat, begitu pula spekulasi atas umbi itu. Dalam waktu singkat beberapa bulan saja, orang-orang telah mulai menjual semua harta benda mereka untuk membeli satu umbi saja, berharap bisa menjual umbi itu dalam beberapa minggu dan mendapatkan modal mereka kembali beberapa kali lipat.

Sama halnya dengan semua gelembung spekulasi, harga umbi itu jatuh secara tiba-tiba dan secara dramatis, menyebabkan spekulan kehilangan banyak sekali uang. Kondisi ini dicatat sebagai gelembung ekonomi pertama dalam sejarah.